Saturday, June 14, 2014

Walau Rendah Lemak, 5 Asupan Ini Tetap Bikin Gemuk

Makanan berlemak memang dapat menyebabkan gemuk, tetapi tidak berarti makanan yang rendah lemak aman dikonsumsi. Beberapa jenis makanan rendah lemah tetap mudah menyebabkan gemuk, sehingga tidak cocok untuk program diet.

Beberapa makanan rendah lemak yang dimaksud adalah sebagai berikut, seperti dikutip Foxnews.





1. Keripik
 
Keripik zaman sekarang sudah dibuat rendah lemak, tetapi rasanya tidak kalah dari keripik zaman dahulu berkat penambahan garam dan bahan lain. Ketika lemak dihilangkan, para produsen keripik mencari akal untuk mempertahankan cita rasa dan itu dilakukan dengan menambahkan garam 20 persen lebih banyak dan karbohidrat 15 persen lebih banyak. Kenyataannya, banyak ngemil keripik bikin berat badan tetap meningkat meski sudah dibikin rendah lemak.

2. 
Soda
 
Pemanis buatan memiliki tingkat kemanisan 13.000 kali lebih tinggi dibanding gula asli, namun membuat orang kehilangan kepekaan terhadap rasa manis sehingga makin lama makin ingin yang lebih manis. Riset di University of Texas menunjukkan, tikus-tikus lebih mudah kecanduan sakarin (pemanis buatan) daripada kokain (narkoba). Tidak heran jika menurut penelitian lain, pinggang peminum diet-soda 5 kali lebih besar dibanding peminum soda biasa. Kesimpulannya, berlabel diet maupun tidak, soda tetap mudah bikin gemuk.


3. Keju
 
Sebenarnya tidak ada keju yang benar-benar rendah lemak, sebab jika ada maka sebenarnya kejunya juga sedikit. Keju olahan umumnya hanya merupakan makanan mengandung keju, sebab kejunya cuma 51 persen dan sisanya adalah bahan tambahan seperti pengawet, pewarna dan sebagainya.

4. 
Selai kacang
Sebetulnya, kacang hanya sedikit mengandung lemak, itu pun lemak baik karena berbentu asam lemak tak jenuh. Namun demikian setelah dibikin selai, lemak-lemak tersebut sering diganti dengan maltodextrin yakni sejenis karbohidrat. Dalam produksi selai kacang, karbohidrat ini berfungsi sebagai filter dalam tahapan tertentu selama proses. Penggantian ini sama saja dengan menambahkan sekitar 10 kalori.

5. Yoghurt
 
Saat lemaknya dihilangkan, yoghurt butuh bahan tambahan lain untuk menjaga cita rasanya tetap enak dan kebanyakan itu adalah gula. Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention menunjukkan, laki-laki usia 20-39 tahun mengonsumsi 397 kalori dari bahan tambahan semacam itu dan risikonya adalah kenaikan berat badan dan tentunya risiko berbagai penyakit kronis. (detikhealth)

No comments:

Post a Comment